ASUS ROG Ally akhirnya memperkenalkan diri secara terang-terangan walaupun sebelumnya hanya diduga sebagai salah satu agenda keisengan dalam perayaan April Mop tahun 2023.
Meskipun belum bisa dipastikan kapan meluncur ke Indonesia, perangkat komputer gaming portable tersebut rencananya akan tersedia secara global pada tanggal 13 Juni 2023. Kita pun bisa meminangnya dengan harga USD 599 dan USD 699 tergantung prosesornya.
Agar bisa bersaing dengan beberapa perangkat komputer gaming portable yang sudah meluncur sebelumnya, ASUS ROG pun membawa berbagai macam fitur dan dukungan mutakhir. Kita pun dapat merangkum hal itu ke dalam kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan ASUS ROG Ally
ASUS mengembangkan ROG Ally dengan memakai kedua model prosesor dari lini keluarga AMD Ryzen Z1 yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu. Seri tertingginya memakai AMD Ryzen Z1 Extreme sementara versi terjangkaunya mengandalkan AMD Ryzen Z1 standar.
AMD Ryzen Z1 sendiri merupakan lini prosesor yang dirancang untuk menghadirkan kinerja bertenaga di komputer portable. Sama-sama menggunakan arsitektur Zen 4, versi Extreme menawarkan 8 inti dengan 16 thread sementara standar hanya 6 inti dengan 12 thread.
Kedua prosesor khusus untuk komputer portable ini juga dibekali dengan ketangguhan dari unit olah grafis AMD RDNA 3 yang menjanjikan pengalaman visual game lebih baik. Hanya saja versi Extreme sudah dibangun dengan 12 inti dan Ryzen Z1 standar hanya 4 inti.
Dalam rangka mendorong kemampuan dari prosesornya, ASUS membekali kedua model ROG Ally dengan RAM LPDDR5 berkapasitas hingga 16GB. Hanya saja varian tertinggi dikombinasikan dengan penyimpanan SSD M.2 NVMe PCIe 4 sebesar 512GB sementara standar hanya 256GB.

Para pengguna pun tak perlu khawatir ROG Ally akan cepat panas ketika digunakan. Dengan mengandalkan teknologi Zero Gravity Thermal System yang dikombinasikan bersama kipas ganda, ASUS menjanjikan bahwa perangkat tersebut bakalan tetap adem.
Guna memanjakan para pengguna dengan pengalaman bermain game secara portable yang lebih menyenangkan, ROG Ally pun membawa layar sentuh berteknologi IPS Level dengan ukuran 7 inci dan resolusi FHD (1920 x 1080 piksel).
Yang membuatnya semakin menarik, layar milik perangkat gaming tersebut sudah mendukung refresh rate hingga 120Hz padahal beberapa pesaingnya masih 60Hz. Jadi secara teknis bakalan mampu menampilkan animasi yang lebih mengalir sehingga terlihat lebih mulus.
Layar ROG Ally selain itu juga sudah dilengkapi dengan lapisan Corning Gorilla Glass Victus. Kaca pelindung ini tentu dapat membuat panel perangkat semakin tangguh sehingga kita tidak perlu khawatir akan mudah tergores oleh benda kecil dan runcing.
Terdapat juga lapisan Corning Gorilla Glass DXC yang akan membuatnya semakin tahan gores hingga 40 persen lebih baik sekaligus mengurangi pemantulan cahaya untuk membuat konten dapat terlihat jelas meskipun di kondisi terang.
Selayaknya komputer gaming portable yang lain, ROG Ally juga membawa desain yang mirip sebuah konsol dengan set pengontrol mulai dari Joystick, D-pad, macro key, tombol trigger, tombol ABYX. Perangkat secara khusus memakai desain asimetris mirip seperti Xbox Controller.

Fitur yang diusung ROG Ally juga terbilang cukup lengkap. Kita di antaranya masih bisa menjumpai dukungan sensor pemindai sidik jari, Hi-Res Audio, Dolby Atmos, AI noise-canceling technology, maupun ASUS ROG Armoury Crate SE yang bisa meningkatkan pengalaman pemakaian.
Perangkat tersebut juga membawa dukungan untuk sejumlah aksesori penunjang untuk meningkatkan kemampuan. Termasuk di antaranya meliputi ASUS ROG Gaming Charger Dock, GPU eksternal ASUS ROG XG Mobile, hingga ASUS ROG Raikiri Pro.
Kekurangan ASUS ROG Ally
Hadir dengan sistem operasi Microsoft Windows 11, ASUS ROG Ally memang mendukung lebih banyak jenis platform bermain game mulai dari Xbox Game Pass, Epic, GOG, maupun Steam. Hanya saja tampilan antarmukanya mungkin kurang terlihat praktis untuk perangkat gaming portable.
Terlebih lagi, ROG Ally memang tidak meluncur dengan tambahan touch pad baik disisi kanan atau kiri bodinya. Kita hanya bisa mengandalkan pengoperasian dengan layar sentuh, joystick, maupun tombol pengontrol.
Daya tahan baterai dari perangkat gaming portable tersebut juga bisa dibilang sangat kurang. Berdasarkan klaim ASUS, ROG Ally kabarnya hanya mampu bertahan selama kurang lebih 2 jam saat dipakai untuk menjalankan game berat.
Kabar baiknya, ASUS sudah mempersenjatai perangkat gaming miliknya tersebut dengan teknologi pengisian daya cepat. Kita dalam hal ini hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit saja untuk mengisi baterai hingga berkapasitas 50 persen.
Komentar post